Barangkali, Aku Tengah Mencari yang Tak Bernama

 


Pernah merasa hilang, tapi tak tahu apa yang sebenarnya hilang?
Bukan kehilangan barang, bukan kehilangan orang. Tapi seperti kehilangan diri sendiri—identitas, cara berpikir, tujuan, tekad, atau bahkan prinsip yang dulu sempat dipegang erat.
Semua terasa hampa, seperti sedang berseteru dalam tubuh yang kecil ini. Tak tahu harus mengadu ke siapa, tak tahu harus ke mana mencari obatnya.
Seolah, hanya diri ini yang tersisa.

Pernah juga merasa tertinggal?
Saat orang-orang sudah melangkah jauh, tapi kita bahkan belum mengangkat kaki dari tempat berpijak.
Seperti ketinggalan kapal di dermaga, padahal tiket sudah digenggam.
Ironisnya, kita bahkan tak tahu ke mana kapal itu akan berlayar, tak tahu di mana ia akan berlabuh.
Setiap orang punya tujuan, punya tempat berhenti.
Tapi aku? Hidup dua puluh satu tahun, masih belum tahu akan ke mana.
Yang terasa hanya satu: rasa tertinggal, dan perasaan tak berdaya.
Kenapa orang-orang sudah tahu mau jadi apa, sementara aku bahkan belum tahu harus mulai dari mana?

Mungkin ini hanya pikiran hari ini.
Karena aku pernah dengar, satu hari di hari ini adalah satu hari yang diambil dari masa depan kita.
Mungkin hidup memang menuntut kita punya tujuan, punya cita-cita.
Tapi... hidup yang seharusnya itu seperti apa, sih?
Apa ada seseorang yang bisa mengajari kita, seperti guru di sekolah, tentang bagaimana seharusnya hidup dijalani?

Meski begitu, ada satu hal yang masih kupercaya:
Saat kita benar-benar punya tujuan, target, atau cita-cita, maka perasaan untuk menyerah akan perlahan hilang.
Bahkan sekadar memikirkan untuk menyerah pun akan terasa asing.
Cukup percaya, bahwa kehidupan di masa depan akan jauh lebih baik—
Jika kau mengusahakannya sungguh-sungguh.
Tetap berjalan, meski dengan punggung membungkuk.
Tetap berjalan, meski harus merangkak.
Tetap berjalan, meski tak tahu apa yang akan menghadang di depan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di Balik Luka Ada Rindu: Cerita dan Puisi Tentang Penantian

Senjara

Dimana Langit Tak Pernah Sama