Apa yang bisa dilihat dariku?
Kau adalah revolusi yang tak kuantisipasi,
menggulingkan rezim sunyiku tanpa perlawanan.
Apa itu yang terucap dari bibirmu?
Dekrit manis yang mengubah arah negaraku.
Apa itu yang tersimpan di tanganmu?
Seperti perjanjian damai pasca perang panjang—
lembut, menenangkan, membangun kembali reruntuhan.


Segala hal darimu,
seolah seperti konstitusi yang sempurna—
tertulis rapi, tak ada celah untuk kudeta rasa.
Namun, biarkan aku menjadi rakyatnya,
yang tak hanya bersorak di hari pemilihan,
tetapi juga bertahan bersamamu
di kala embargo datang:
patah, bahagia, sedih, kecewa.
Berbagi dalam diplomasi yang jujur.


Pertemuan kita bukan kebetulan,
ini seperti penemuan naskah kuno
yang hilang dalam sejarah panjang pencarian.
Kau bukan hanya berbeda,
kau adalah ideologi baru
yang tak bisa ditaklukkan
oleh propaganda dunia.
 




Banjarbaru, 6 Mei 2025                                                                                                                       RS


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di Balik Luka Ada Rindu: Cerita dan Puisi Tentang Penantian

Senjara

Dimana Langit Tak Pernah Sama